WISATA AGROBISNIS

WISATA AGROBISNIS

Memetik buah belimbing, makan buah sepuahnya Hamparan kebun belimbing yang dulunya hanya beberapa hektar yang ditekuni oleh keluarga Yasin Muhammad Djais dan Yahya Wartadji sekarang telah menjadi puluhan hektar. Tidak terpekirakan jika sekarang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestic. Berada di desa Tasikmadu kecamatan Palang belimbing tersebut tumbuh. Belimbing Tasikmadu memiliki ciri khas dengan bentuknya yang besar, warnanya orange, berserat halus, airnya banyak, berasa manis segar. Dengan rasnya yang manis itu terkenal dengan sebutan belimbing madu. Belimbing Tasikmadu memiliki ciri khas dengan bentuknya yang besar, warnanya orange, berserat halus, airnya banyak, berasa manis segar. Dengan rasanya yang manis itu terkenal dengan sebutan belimbing madu. Di kebun ini siapa saja bisa memetik sepuasnya dan makan sepuasnya. Belakangan belimbing ini selalu habis di pesan oleh penggemar sebelum masak. Sehingga pada saat masak semua belimbing telah terjual. Buah belimbing yang manis dan halus itu telah berubah menjadi buah hantaran belimbing antar keluarga baik dalam kota Tuban atau luar daerah Tuban. Uniknya di antara hamparan pohon belimbing yang tumbuh subur itu juga tumbuh pohon siwalan. Pohon siwalan ini juga menjadi pohon andalan, karena memberikan kontribusi penghasilan lain selain belimbing. Ditambah lagi disamping hamparan pohon belimbing dan siwalan itu juga merupakan ladang kacang tanah. Kacang tanah yang gurih, dengan biji yang tidak besar itu telah lama menjadi andalan Tuban. Dua pabrik besar yang memproduksi makanan kecil dari kacang, pasokan utamanya dari Tuban dan dari ladang di sini. Asyiknya kalau berwisata di kebun belimbing di Tasikmadu selain bisa makan belimbing sepuasnya, memilih dan memetik sendiri sepuasnya, para wisatawan juga bisa menikmati air nira siwalan yang segar (fresh) langsung di bawah pohon siwalan di antara pohon belimbing. Legen yang baru turun dari pohon itu rasanya memang sangat beda dengan yang dijual dikedai-kedai pinggir jalan, dan tentunya keasliannya sangat terjaga. Selain Legen yang segar, para wisatawan bisa minum toak. Toak yang memabukkan itu bila diminum tidak lebih satu cangkir tidak memabukkan. Konon toak yang segar (fresh) yang baru turun dari pohon yang diambil bersamaan dengan legen itu mempunyai khasiat pemecah batu kemih atau ginjal yang ampuh. Toak yang memang dibuat khusus itu bukan legen yang dibiarkan jadi masam melainkan, merupakan air nira siwalan yang mengalam fermentasi dipohonnya ditambah sedikit herbal yang dalam tempo singkat (hanya 5-10 jam). Padahal membuat tape dibutuhkan waktu 3 hari atau lebih. Buah siwalan juga dikonsumsi, terutama yang muda. Biji yang masih muda itu masih lunak, demikian batoknya, bening lunak dan berair. Rasanya mirip kolang-kaling, namun lebih enak. Biji yang lunak kerap dijual di tepi jalan sebagi “buah siwalan”. Ada juga biji siwalan ini dipotong kota-kotak kecil untuk bahan minuman es dawet siwalan yang biasa didapati dan dijual di daerah pesisr terutama daerah Tuban. Rasa minuman es terasa nikmat karena gulanya berasal dari air nira atau legen asli. Di bawah pepohonan yang rindang saat siang hari tidak jauh dari kebun belimbing, biasanya ada pemain sitter atau janggrung ( musik tradisional khas Tuban ) yang didatangkan untuk tampil oleh para peladang atau pekebun belimbing, kacang, dan siwalan untuk menemani istirahat siang mereka setelah bekerja dari pagi . Selain memetik dan makan buah belimbing sepuasnya, menikmati Legen yang segar dari pohon siwalan. Di kebun ini juga ada membakar ikan laut yang masih segar (fresh), lantaran kebun ini yang berada tidak jauh dari laut jawa. Jadi bagi Anda dan keluarga yang ingin menikmati indahnya alam pedesaan dengan memetik dan memakan buah belimbing, menikmati segarnya air nira dari pohon siwalan sembari membakar ikan laut yang masih segar bersama keluarga kerabat maupun relasi datanglah ke wisata Agrobisnis Belimbing Tasik Madu yang letaknya ditempuh ± 10 menit dari HOTEL MUSTIKA.